Cara Memisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha - Bagi Anda para pebisnis yang baru memulai usaha, mungkin memisahkan uang pribadi dan uang usaha cukup sulit dilakukan. Meskipun usaha milik Anda termasuk dalam skala kecil maupun besar, bukanlah jadi alasan sulit tidaknya mengatur keuangan tersebut.
Nah, yang perlu dipahami adalah bila antara uang pribadi dengan uang usaha tercampur, bagaimana cara tahu bahwa usaha Anda menguntungkan maupun maju, atau malah jalan di tempat?
Contoh,
Ani seorang pengusaha fotokopi di rumah. Usaha ini dijalankan sudah hampir 1 tahun. Namun ternyata setiap akhir bulan Ia tidak merasakan laba dari usahanya, meski berbagai cara seperti mengurangi biaya tambahan untuk suntikan segar usaha, juga promosi sudah dilakukan. Ini tidak lain karena Ani mencampur antara urusan pribadi dengan urusan usahanya. Maklum saja, Ani juga bertugas mengurus keuangan keluarga seperti keperluan dapur, bayar listrik, PAM, biaya anak sekolah, dan lainnya.
Berbisnis, Tapi Kenapa Tak Bisa Merasakan Laba?
Dari contoh kasus di atas, mungkin setiap langkah yang dilakukan Ani sudah tepat sasaran dengan mengurangi biaya tambahan dan mengalihkannya untuk modal usaha dan lainnya. Tapi tunggu dulu, apakah Ani sudah memisahkan antara uang pribadi yang dimilikinya dengan uang usahanya?
Ternyata, itulah kunci dari masalah yang dihadapinya, yakni tidak disiplin dalam memisahkan uang pribadi dan uang usahanya. Wajar saja bila Ia merasa tak menikmati laba dari usahanya tersebut.
Sebab memisahkan uang pribadi dan uang usaha akan membuat Anda melihat pengeluaran serta pemasukan usaha dengan jelas. Dan masih ada beberapa manfaat lainnya yang bisa dirasakan saat Anda disiplin dalam menggunakan uang usaha dan uang pribadi secara terpisah, seperti:
Pembukuan keuangan menjadi lebih efektif dan efisien
Uang untuk modal usaha akan terlindungi karena terdapat catatan transaksi dengan jelas
Bisa tahu apakah usaha sudah menguntungkan atau belum, sehingga lebih mudah untuk mengambil keputusan menyangkut usaha
Jika Anda sudah mengetahui pentingnya dan manfaat memisahkan uang pribadi dan uang usaha, maka tindakan selanjutnya adalah melakukannya, dengan cara:
Maksud dari membuat rekening yang berbeda adalah menempatkan uang pribadi Anda di rekening tabungan yang terpisah dengan rekening untuk usaha. Namun, pemisahan rekening ini tidak harus di bank yang berbeda. Anda bisa di rekening dari bank yang sama.
Dengan demikian, Anda bisa benar-benar dapat melihat arus kas uang usaha Anda maupun kondisi keuangan pribadi Anda. Sehingga Anda dapat mengetahui dengan pasti apakah usaha Anda telah untung atau sebaliknya.
Setelah memisahkan uang pribadi dan uang usaha di rekening yang berbeda, maka Anda tinggal mengelola usaha dengan baik. Sehingga Anda bisa mengembangkan usaha secara maksimal dan bisa memperoleh untung seperti yang diharapkan.
Caranya, buat perhitungan anggaran pengeluaran rutin untuk keperluan usaha. Perkirakan pemasukan yang sudah rutin diperoleh, setelah itu Anda juga harus disiplin melakukannya, seperti mengarsipkan tagihan dan nota pembelanjaan.
Setiap minggu, Anda harus melakukan evaluasi keuangan setiap minggu untuk mengetahui pergerakan modal usaha Anda dan keuntungan yang diperoleh. Catat dengan baik dan rapi semua hal yang berkaitan dengan usaha Anda.
Terakhir adalah mengalokasikan keuntungan atau profit dengan benar. Formulasi yang tepat untuk mengalokasikan usaha adalah 2,5 : 15 : 20 : 30 : 32,5. Apa ini maksudnya?
2,5% Anda sisipkan untuk zakat usaha
15% dananya Anda simpan untuk ditabung atau diinvestasikan guna keperluan pribadi
20% Anda pisahkan untuk cicilan utang modal, meskipun modal ini dari dompet Anda sendiri
30% Anda gunakan untuk kepentingan pribadi
32,5% Anda pisahkan untuk tabungan pengembangan usaha
Baca Juga: Tujuan Keuangan: Bagaimana Cara Menyusunnya?
Cara Memisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha |
Nah, yang perlu dipahami adalah bila antara uang pribadi dengan uang usaha tercampur, bagaimana cara tahu bahwa usaha Anda menguntungkan maupun maju, atau malah jalan di tempat?
Contoh,
Ani seorang pengusaha fotokopi di rumah. Usaha ini dijalankan sudah hampir 1 tahun. Namun ternyata setiap akhir bulan Ia tidak merasakan laba dari usahanya, meski berbagai cara seperti mengurangi biaya tambahan untuk suntikan segar usaha, juga promosi sudah dilakukan. Ini tidak lain karena Ani mencampur antara urusan pribadi dengan urusan usahanya. Maklum saja, Ani juga bertugas mengurus keuangan keluarga seperti keperluan dapur, bayar listrik, PAM, biaya anak sekolah, dan lainnya.
Berbisnis, Tapi Kenapa Tak Bisa Merasakan Laba?
Dari contoh kasus di atas, mungkin setiap langkah yang dilakukan Ani sudah tepat sasaran dengan mengurangi biaya tambahan dan mengalihkannya untuk modal usaha dan lainnya. Tapi tunggu dulu, apakah Ani sudah memisahkan antara uang pribadi yang dimilikinya dengan uang usahanya?
Ternyata, itulah kunci dari masalah yang dihadapinya, yakni tidak disiplin dalam memisahkan uang pribadi dan uang usahanya. Wajar saja bila Ia merasa tak menikmati laba dari usahanya tersebut.
Mengapa memisahkan uang pribadi sangat penting?
Sebab memisahkan uang pribadi dan uang usaha akan membuat Anda melihat pengeluaran serta pemasukan usaha dengan jelas. Dan masih ada beberapa manfaat lainnya yang bisa dirasakan saat Anda disiplin dalam menggunakan uang usaha dan uang pribadi secara terpisah, seperti:
Pembukuan keuangan menjadi lebih efektif dan efisien
Uang untuk modal usaha akan terlindungi karena terdapat catatan transaksi dengan jelas
Bisa tahu apakah usaha sudah menguntungkan atau belum, sehingga lebih mudah untuk mengambil keputusan menyangkut usaha
Cara Memisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha
Jika Anda sudah mengetahui pentingnya dan manfaat memisahkan uang pribadi dan uang usaha, maka tindakan selanjutnya adalah melakukannya, dengan cara:
1. Membuat Rekening yang Berbeda
Maksud dari membuat rekening yang berbeda adalah menempatkan uang pribadi Anda di rekening tabungan yang terpisah dengan rekening untuk usaha. Namun, pemisahan rekening ini tidak harus di bank yang berbeda. Anda bisa di rekening dari bank yang sama.
Dengan demikian, Anda bisa benar-benar dapat melihat arus kas uang usaha Anda maupun kondisi keuangan pribadi Anda. Sehingga Anda dapat mengetahui dengan pasti apakah usaha Anda telah untung atau sebaliknya.
2. Kelola Usaha dengan Baik
Setelah memisahkan uang pribadi dan uang usaha di rekening yang berbeda, maka Anda tinggal mengelola usaha dengan baik. Sehingga Anda bisa mengembangkan usaha secara maksimal dan bisa memperoleh untung seperti yang diharapkan.
Caranya, buat perhitungan anggaran pengeluaran rutin untuk keperluan usaha. Perkirakan pemasukan yang sudah rutin diperoleh, setelah itu Anda juga harus disiplin melakukannya, seperti mengarsipkan tagihan dan nota pembelanjaan.
3. Evaluasi Setiap Minggu
Setiap minggu, Anda harus melakukan evaluasi keuangan setiap minggu untuk mengetahui pergerakan modal usaha Anda dan keuntungan yang diperoleh. Catat dengan baik dan rapi semua hal yang berkaitan dengan usaha Anda.
4. Analisa Kondisi Keuangan
Selanjutnya, Anda juga harus rutin melakukan analisa keuangan secara berkala. Ini bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali. Jangan lupa memperhatikan kondisi keuangan dan utang Anda jika ada. Untuk itu, Anda harus rajin melakukannya.5. Alokasikan Profit dengan Tepat
Terakhir adalah mengalokasikan keuntungan atau profit dengan benar. Formulasi yang tepat untuk mengalokasikan usaha adalah 2,5 : 15 : 20 : 30 : 32,5. Apa ini maksudnya?
2,5% Anda sisipkan untuk zakat usaha
15% dananya Anda simpan untuk ditabung atau diinvestasikan guna keperluan pribadi
20% Anda pisahkan untuk cicilan utang modal, meskipun modal ini dari dompet Anda sendiri
30% Anda gunakan untuk kepentingan pribadi
32,5% Anda pisahkan untuk tabungan pengembangan usaha
Baca Juga: Tujuan Keuangan: Bagaimana Cara Menyusunnya?
Post A Comment:
0 comments: